Harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) terus menurun untuk hari kedua berturut-turut, diperdagangkan mendekati $71,50 per barel selama jam perdagangan Eropa pada hari Selasa (4/2). Penurunan ini terjadi di tengah sentimen pasar yang mereda setelah pengumuman tarif baru Tiongkok atas barang-barang AS sebagai balasan atas langkah-langkah perdagangan Presiden AS Donald Trump, yang memicu kekhawatiran akan potensi perang dagang antara dua ekonomi terbesar di dunia.
Kementerian Perdagangan Tiongkok mengenakan tarif 15% atas impor batu bara dan gas alam cair (LNG) AS, bersama dengan pungutan tambahan 10% atas minyak mentah, peralatan pertanian, dan mobil tertentu, yang berlaku mulai 10 Februari. Selain itu, Tiongkok memberlakukan kontrol ekspor atas logam-logam utama”termasuk tungsten, telurium, rutenium, dan molibdenum”dengan alasan masalah keamanan nasional.
Pelaku pasar memantau negosiasi perdagangan dengan saksama. Pada Senin sore, Presiden Trump menyatakan bahwa ia berharap dapat berbicara dengan Tiongkok dalam waktu 24 jam, dengan peringatan akan adanya tarif yang "sangat, sangat besar" jika kesepakatan tidak tercapai. Sementara itu, ia menunda tarif yang direncanakan untuk Kanada dan Meksiko selama sebulan setelah mengamankan perjanjian untuk memperkuat keamanan perbatasan dan memerangi penyelundupan narkoba.
Di pasar energi, Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak dan sekutunya (OPEC+) menegaskan kembali kebijakannya untuk meningkatkan produksi minyak secara bertahap mulai April dan menghapus Badan Informasi Energi AS (EIA) dari daftar sumber pemantauannya. Sejak kembali menjabat pada Januari, Trump telah mendesak OPEC untuk menurunkan harga minyak, dengan alasan bahwa harga yang tinggi menguntungkan Rusia di tengah perang yang sedang berlangsung di Ukraina.(Newsmaker)
Sumber: FXstreet
Harga minyak turun tajam pada hari Senin(4/8) setelah OPEC+ mengumumkan akan menaikkan produksi pada bulan September. Kekhawatiran atas perlambatan ekonomi AS dan dampak tarif perdagangan juga turut m...
Harga minyak turun pada hari Senin(4/8) setelah OPEC+ menyetujui kenaikan produksi besar lainnya untuk bulan September, meskipun pelaku pasar tetap berhati-hati terhadap potensi sanksi tambahan terhad...
Harga minyak turun pada hari Senin (04/8) setelah OPEC+ menyetujui kenaikan produksi besar-besaran pada bulan September, yang akan menambah pasokan. Namun, kekhawatiran tentang gangguan pengiriman min...
Harga minyak merosot pada awal perdagangan Asia, Senin (04/8), setelah OPEC+ menyetujui kenaikan produksi besar lainnya pada bulan September. Harga minyak mentah Brent turun 43 sen, atau 0,62%, menja...
Harga minyak mentah turun $2 per barel pada hari Jumat karena kekhawatiran tentang kemungkinan peningkatan produksi oleh OPEC dan sekutunya, sementara laporan ketenagakerjaan AS yang lebih lemah dari ...
Harga minyak turun tajam pada hari Senin(4/8) setelah OPEC+ mengumumkan akan menaikkan produksi pada bulan September. Kekhawatiran atas perlambatan ekonomi AS dan dampak tarif perdagangan juga turut menekan harga minyak. Pada pukul 19:15 WIB,...
Harga emas melemah pada hari Senin(4/8) karena kenaikan imbal hasil obligasi AS dan aksi ambil untung setelah reli tajam minggu lalu yang dipicu oleh data ketenagakerjaan AS yang lemah. Harga emas spot turun 0,2% menjadi $3.356,91 per ons pada...
Ketegangan dan kekhawatiran meningkat di Swiss menjelang tenggat waktu beberapa hari lagi untuk mencapai kesepakatan dagang dengan Amerika Serikat. Tanpa adanya perjanjian, Swiss menghadapi tarif impor sebesar 39% atas barang-barangnya yang masuk...
Pasar saham Eropa ditutup melemah tajam dalam perdagangan Jumat (1/8), dengan Stoxx Europe 600 turun 1,8%, DAX Jerman turun 2,5%, FTSE 100 turun...
Saham AS anjlok pada hari Jumat, karena investor bereaksi terhadap laporan ketenagakerjaan bulan Juli yang lemah dan gelombang tarif baru yang...
PMI Manufaktur ISM turun menjadi 48 pada Juli 2025 dari 49 pada Juni, meleset dari ekspektasi kenaikan menjadi 49,5. Angka ini menandai kontraksi...
Saham AS dibuka melemah tajam di bulan Agustus, dengan tiga indeks utama anjlok lebih dari 1%, karena laporan ketenagakerjaan yang lebih lemah dari...